Sabtu, 17 Mei 2014






Blog ini masih dalam tahap pengembangan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di Facebook
Jual-Film-Rohani-Kristen-Lengkap

Jumat, 19 Oktober 2012

Apakah Alkitab adalah Firman Allah?






 10 Alasan mengapa saya percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah
Apakah Alkitab Itu Firman Allah?
 
• Memang Alkitab menyatakan demikian. Dari awal sampai akhirnya, Kitab Suci mengatakan bahwa Allah adalah pengarangnya. Berulang kali ditegaskan bahwa meskipun tangan yang menulis adalah tangan manusia, namun kata-katanya diberikan oleh Allah. Dari waktu ke waktu sumber beritanya yang sangat unik ditekankan kembali. Tak pernah disebutkan bahwa sumber penulisan Alkitab berasal dari manusia.
 
• Kalau begitu bagaimana? Dapatkah kita membuktikan bahwa hal ini benar?
 
• Jawabannya: dapat, karena Allah telah memberikan banyak bukti yang tidak dapat disangkal. Ada banyak, bahkan berlimpah-limpah bukti yang membenarkan pernyataan itu. Dari segala sudut pandang penyelidikan, kita menjumpai cukup banyak bukti yang menguatkan pendapat tersebut. Kalau kita mempertimbangkan bukti-bukti itu dengan jujur, mau tidak mau kita menjadi yakin bahwa "Kitab Suci merupakan tulisan yang diilhamkan Allah".
 
• Alkitab juga tidak takut terhadap penyelidikan. Alkitab malahan mengundang dan menantang orang untuk menyelidikinya secara terinci. Karena semakin cermat diselidiki, semakin nyata kebenarannya . . . bahwa Alkitab adalah firman Allah yang hidup.
 
• Dan kalau hal ini benar, maka Kitab ini jauh lebih unggul daripada semua buku yang ada di dunia ini yang bermilyar-milyar jumlahnya. Apakah ada sesuatu yang lebih penting selain mengenal pesan Allah bagi umat manusia dan bagi Anda? Anda tidak dapat mengabaikan begitu saja Kitab seperti itu. Kalau kita mengabaikannya, berarti kita mendatangkan malapetaka yang mengerikan bagi jiwa kita. Bagaimana mungkin Anda dapat jujur terhadap diri sendiri dengan tidak mengakui Kitab ini sebagai obyek penyelidikan utama dalam hidup Anda?
 
• Kami mengundang Anda untuk memperhatikan beberapa bukti .
 
1.  Masuk Akal
 
• Pastilah masuk akal bila kita percaya bahwa Allah memberikan kepada kita sebuah Kitab. Kita adalah makhluk ciptaan-Nya dan Ia mempunyai rencana bagi kita. Adakah jalan yang lebih baik bagi Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya bagi kita, kalau bukan melalui sebuah buku?
• Mari kita mulai dengan Allah. Kita mengatakan bahwa Allah itu ada, tetapi bagaimana kita mengetahuinya? Sederhana saja, karena kita melihat hasil pekerjaan-Nya di sekitar kita, di bawah kita, dan di atas kita. Kita hidup di dalam alam semesta ciptaan Allah yang besar dan tak terukur, yang sangat luas namun bagian bagiannya sangat kecil tak terukur, sehingga tidak mungkin kita mengetahui tingginya dan dalamnya, meskipun kita memakai teleskop dan mikroskop yang paling kuat sekalipun.
• Anda tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Setiap akibat ada sebabnya. Misalnya, perhatikan jam tangan yang kita pakai. Benda ini sangat berguna. Hidup Anda pasti kacau, kalau jarum jarum itu tidak terus-menerus menunjuk­kan waktu kepada kita. Tetapi jam tangan tidak tumbuh pada pohon. Dari manakah asalnya jam tangan Anda? Tentu saja setiap orang tahu, bahwa ada serangkaian tahapan yang harus dilalui sebelum jam tangan itu terbentuk. Mula-mula lewat perencanaan­nya, lalu buruh tambang mengambil logamnya dari pertambangan, kemudian sampai ke tangan para pekerja yang terlatih, se­sudah itu ke tangan pedagang, dibawa oleh kapal dan akhirnya sampai di toko jam dan kita membelinya dari toko itu.
• Dunia kita ini penuh dengan banyak makhluk dan benda. Se­bagai contoh yang jelas, lihat saja bumi kita sendiri. Planet bumi mengitari matahari sambil menyerap terangnya, panasnya, dan sinarnya yang berkelimpahan. Di bagian yang lain, bulan juga berputar. Kita tahu bahwa bumi kita kaya dengan minyak bumi dan bahan mineral. Pada permukaannya tumbuh seperempat juta macam tanaman. Banyak jenis ikan terdapat dalam lautan, bermacam-macam burung beterbangan dan berkicau di udara. Segala sesuatu diatur oleh hukum alam yang melakukan tugasnya secara diam-diam, tetapi tanpa ada kesalahan. Sekarang jujurlah terhadap saya. Bukankah adanya planet bumi yang besar ini menunjukkan bahwa ada sesuatu di balik semuanya ini, yaitu Allah Yang Mahabijaksana dan Yang Mahakuasa untuk menciptakan semua ini?
 
• Atau perhatikanlah sebuah desain. Kebetulan saya sedang mengetik masalah ini pada sebuah mesin tik. Di depan saya terpampang serentetan tuts mesin tik. Pada waktu saya menekan sebuah tuts itu, ada sebuah tangkai yang panjang meloncat ke luar dari tengah-tengah mesin tik itu dan mencetak sebuah huruf di atas kertas. Nah, bukankah tidak sukar untuk melihat desain dari mesin tik itu! Seseorang sudah banyak berpikir, membuat konsep, dan menghadapi banyak kesulitan untuk membuat mesin tik ini. Sama sekali tidak mungkin bahwa mesin tik itu tiba-tiba terjadi begitu saja. Semuanya itu sudah didesain terlebih dahulu.
 
• Sekarang lihatlah sekeliling Anda. Ambillah salah satu benda dalam alam semesta yang diciptakan Allah ini, dan Anda akan menjumpai bahwa benda itu telah didesain dengan sangat teliti dan ajaib. Kita ambil sehelai bulu yang jatuh dari sayap seekor burung. Perhatikan baik-baik bulu itu, indah dan simetris, bukan? Tahukah Anda bahwa bulu burung adalah struktur yang paling kuat di dunia dalam hubungannya dengan beratnya. Susunan sayap itu terdiri dari serat-serat yang halus yang terjalin sedemikian rumitnya sehingga tidak dapat ditembusi udara dan warnanya pun sangat indah. Bulu itu selalu dalam keadaan berminyak sehingga lentur dan kuat. Dan tentu saja burung itu hanya mencabut satu bulunya setiap kali, tidak mencabut bulu kedua sebelum bulu yang baru tumbuh kembali. Akibatnya, burung itu selalu dapat terbang.
 
• Saya mengatakan bahwa Allah itu ada! Allah Yang Mahabesar, Yang Mahabijak, dan Yang Mahakuasa, yang bertanggung jawab atas alam semesta kita yang sangat luas dan sangat rumit ini. Tanpa dibesar-besarkan, ada berjuta juta bukti tentang keberadaan-Nya, kecakapan-Nya, dan kuasa-Nya.
 
• Sekarang mari kita berbicara tentang manusia. Kita juga adalah makhluk-makhluk yang diciptakan sesuai dengan kehendak Allah. Dia sendirilah yang bertanggung jawab atas keberadaan umat manusia. Mula-mula Ia menciptakan tempat untuk kita hidup, kemudian Ia menciptakan manusia. Ia membuat lapisan udara dan menurut para ahli, lapisan udara di bumi kita ini tebalnya 100 mil. Lapisan udara ini sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen, dan Anda tahu bahwa zat-zat itulah justru yang diperlukan oleh paru-paru kita.
 
• Kemudian diciptakan air; air ada di mana-mana, dan kita tidak bisa hidup lama tanpa air. Di permukaan bumi ada lapisan tanah, dan dari tanah ini dihasilkan bermacam-macam makanan berkelimpahan yang merupakan kebutuhan lain untuk hidup. Apakah Anda mengerti apa yang saya maksudkan? Bumi ini memang sengaja diciptakan untuk kita. Tubuh kita pun merupakan misteri dan desain yang ajaib. Kita mempunyai mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar. Kita mempunyai tangan-tangan . . . renungkanlah itu semua! Mengapa setiap kali kita melihat pada tangan kita, kita harus menundukkan kepala, mengucap syukur, dan menyembah Pencipta dari tangan-tangan kita? Sebab tanpa tangan, manusia hanyalah sebuah boneka kaku.
 
• Tetapi perlukah saya melanjutkan pembicaraan ini? Ada Allah Yang Mahabesar yang dengan teliti telah menciptakan alam semesta ini. Manusia adalah merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi derajatnya. Tetapi, inilah arah pembicaraan kita, bahwa Allah menciptakan manusia dengan satu tujuan! Kita bukanlah makhluk buta yang diciptakan secara kebetulan. Kita diciptakan sesuai dengan rencana Allah dan Allah mempunyai suatu rencana untuk kita. Jadi, yang menjadi pertanyaan utama ialah bagaimana saya dapat mengetahui rencana Allah untuk hidup saya?
 
• Dengan kesanggupan saya sendiri, saya tidak dapat mengetahuinya. Saya hanya dapat mengetahuinya bila Allah berkenan menyatakannya kepada saya. Tetapi saya yakin akan kasih Allah terhadap saya dan Ia menaruh perhatian terhadap diri saya karena hal ini sudah dinyatakan-Nya dengan jelas sekali pada waktu Ia mengaruniakan Anak-Nya kepada kita. Maka dengan segala hormat saya mengatakan, jika saya ingin mengetahui kehendak dan rencana Allah bagi hidup saya, maka itu adalah kewajiban Allah untuk menyatakannya kepada saya.
 
• Bagaimana Allah melakukan hal itu? Apakah Allah akan menulis kehendak-Nya di langit yang cerah sehingga saya dapat selalu membacanya? Apakah Allah akan menyuruh bintang-bintang mengeja kehendak-Nya kepada kita setiap malam? Apakah Allah akan terus mengisi gelombang-gelombang udara dengan suatu siaran-siaran berita terus-menerus dari stasiun radio di surga sehingga saya dapat menyetel radio di bumi dan mendengar suara Allah berbicara kepada saya? Allah bisa saja memakai cara-cara mana pun dari cara-cara di atas dalam menyampaikan kehendak dan maksud-Nya, namun demikian Allah tidak melakukannya.
 
• Namun, Allah telah memilih jalan yang terbaik. Ia telah menyebabkan ditulisnya sebuah Kitab. Kitab ini berisi tentang hikmat-hikmat surgawi dan penyataan Allah. Kitab ini lengkap tanpa kekurangan sesuatu pun.
 
• Kitab itu memberi ilham pada jiwa kita dan memberi petunjuk kepada akal kita. Kitab ini mudah dimengerti orang sederhana dan menarik bagi orang yang bijaksana. Kitab ini merupakan Rajanya dari semua buku. Ini adalah Kitab Allah. Dan kita dapat memilikinya, memegangnya, menyimpan isinya di dalam hati kita. Kita dapat membacanya kapan saja dan selama waktu yang kita inginkan. Kita dapat mempelajarinya, mengasihinya, dan menangisinya. Kitab itu milik kita . . . Allah sudah memberikannya kepada kita . . . untuk selama-lamanya.
 
2. Isinya yang Mengherankan
 
• Cara bagaimana Alkitab menjadi sebuah buku sungguh merupakan suatu keajaiban!
 
• Setiap orang mengetahui bahwa Alkitab terdiri dari 66 buku. Tetapi apakah Anda tahu tentang 40 pengarang berbeda-beda. yang telah menulisnya? Mereka menulis sendiri-sendiri, hampir-hampir tidak mengetahui bagian yang ditulis orang lain. Selanjutnya; Alkitab ditulis dalam kurun waktu lima belas abad, dalam tiga bahasa dan di tiga benua yang berlainan. Namun demikian, sementara kita menyelidiki Kitab itu sekarang, Kitab itu hanya satu saja bukan enam puluh enam. Pokoknya hanya satu, isinya saling berpautan, berkembang menuju satu kebenaran.
 
• Untuk melihat pentingnya argumentasi ini, marilah kita ambil satu contoh. Misalnya, Anda sedang berusaha membuat satu buku yang terdiri dari bermacam-macam buku kesusastraan yang ditulis sejak abad pertama, pada masa agama Kristen baru berkembang. Ambillah bahan-bahan Anda dari tulisan-tulisan papirus kuno, karya-karya pujangga Mesir kuno, karangan-karangan para ahli filsafat, buku-buku tentang kebijaksanaan kuno dari Timur atau buku apa saja yang Anda pilih. Dari setiap abad, ambillah beberapa jenis buku. Pilihlah bahan-bahan yang mewakili golongan dari pelbagai lapisan masyarakat: pedagang, buruh, pendeta, dan petani. Kumpulkanlah semuanya dan jilidlah menjadi satu buku. Sekarang buku apakah yang Anda peroleh? Bukankah itu suatu buku yang isinya paling menggelikan, bertentangan, dan campur aduk yang pernah Anda lihat?
 
• Sebaliknya, Alkitab, walaupun cara penyusunannya sama, namun hasilnya sangat berbeda! Segala sesuatu tentang susunannya saling menunjang kesatuan Kitab itu. Tidak ada alasan mengapa Alkitab harus satu buku. Tetapi nyatanya memang demikian. Orang yang menyelidikinya dengan jujur tidak akan meragukannya, jika ia mau menyediakan waktu untuk menyelidikinya.
 
• Para penulis Kitab Suci ini hampir-hampir tidak mempunyai kesamaan. Lihatlah pada kualifikasi mengarang mereka yang berbeda-beda. Sementara Musa mungkin seorang terpelajar, lulusan lembaga pendidikan yang terbaik di Mesir, Petrus sama sekali bukan seorang pengarang. Ia seorang nelayan, dan tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa Petrus adalah seorang yang berpendidikan. Namun tulisan kedua orang itu penuh dengan hikmat Allah.
 
• Amos seorang gembala, Yosua seorang jendral, Nehemia seorang juru minuman. Ada beberapa lagi seperti Perdana Menteri Daniel, Dokter Lukas, dan Raja Salomo, yang mungkin memiliki bakat alamiah untuk mengarang. Tetapi kebanyakan di antara mereka sama sekali tidak mempunyai bakat mengarang, namun secara sempurna orang-orang ini telah menggenapi tugasnya ikut ambil bagian dalam mengarang buku yang unik ini. Yang menjadi pertanyaan ialah, "Bagaimana mungkin?" , .
 
• Hanya ada satu jawaban yang memuaskan. Dengan menggunakan kecakapan orang-orang ini, atau mengatasi ketidakmampuan mereka, Allah berbicara melalui mereka, dan menyebabkan mereka dapat menulis Kitab Suci itu sesuai dengan rencana-Nya yang ilahi.
 
• Saya ingin Anda memperhatikan juga bahwa Alkitab itu ditulis pada waktu dan keadaan yang berbeda-beda. Musa menulis 5 buku pertama dari Perjanjian Lama (pentateuh) ketika ia berada sendirian di padang gurun. Yeremia menulis dalam sebuah penjara bawah tanah yang lembab. Mazmur-mazmur indah dari Daud pasti ditulis di lereng bukit, sementara ia menggembalakan domba-dombanya. Yang lainnya menulis pada waktu berperang. Paulus menulis banyak suratnya, ketika ia dipenjarakan. Dokter Lukas kelihatannya menulis dalam semacam buku catatan harian. Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, menulis di Pulau Patmos yang berbatu-batu.
 
• Dan walaupun demikian . . . asal mula yang berbeda-beda ini kelihatannya tidak membuat perbedaan sedikit pun pada berita-berita yang dituliskan. Setiap bagian sesuai pada tempatnya. Setiap bagian memberi sokongan pada keharmonisan Kitab ini secara keseluruhan.
 
• Waktunya juga berbeda-beda. Beberapa buku ditulis pada suasana berbahaya, beberapa ditulis dalam keadaan yang damai. Pada jaman Daud menulis, ada banyak peperangan. Salomo menulis pada masa pemerintahannya yang damai. Banyak nabi menulis dalam keadaan sedih dan putus asa. Tetapi tidak satu pun dari keadaan-keadaan ini yang mengurangi kesatuan dari Kitab ini. Hanya ada satu sistem doktrin, satu jalan keselamatan, dan satu hukum iman. Allah telah mengambil benang-benang waktu dan keadaan yang berbeda-beda itu, dan dengan cakap menenunnya menjadi sebuah permadani kebenaran demi pertumbuhan rohani kita.
 
• Pernahkah Anda menyaksikan sebuah pagelaran orkes simponi? Di hadapan Anda seluruh pemain musik itu sudah siap untuk memainkan alat musiknya. Kemudian pemimpin musik itu mengangkat tongkat kecilnya dan orkes simponi itu mulai memperdengarkan suaranya. Biola-biola memainkan peran dengan indahnya dan diiringi oleh suara cello. Pada saat yang tepat kita dengar suara klarinet, suling-suling, dan tambur. Pada puncaknya menderumlah suara canang, dan mulailah simponi itu bermain secara penuh, masing-masing dengan alat musiknya saling menyumbangkan bunyinya sehingga menciptakan suatu kesatuan musik yang sangat indah.
 
• Kita tidak mempertanyakan bagaimana para pemain musik itu bermain dengan harmonis yang indah dan bukan dengan suara sumbang. Kita tahu betul, bahwa sebelum simponi itu terjadi, ada peranan penggubah lagu yang telah merancang setiap bagian dari musik itu dengan hati-hati dan penuh kecakapan. Demikian juga dengan Alkitab. Allah adalah Penggubah Yang Mahabesar dari Kitab Suci ini. Di dalam kurunnya waktu, Ia telah menggubah suatu simponi kebenaran yang agung. Setiap pengarang melakukan bagiannya sendiri, dan sementara masing-masing menulis buku-Nya, karya sastra yang agung sepanjang abad itu dihasilkan.
 
• Saya ingin Anda mempertimbangkan juga bahwa bangsa Yahudi itu bukanlah orang-orang yang suka mengarang. Proses pendidikan mereka terjadi hampir semata-mata secara lisan. Bahkan sekarang pun penekanan lebih diberikan pada hafalan. Namun dengan mengatasi semua kesulitan ini Allah telah membuat 39 buku dari Perjanjian Lama melalui para pengarang Yahudi. Dan kemudian, pada jaman Perjanjian Baru, tidak ada seorang pun yang berani menambah atau mengurangi isi Kitab Suci itu (Perjanjian Lama). Tentu saja para murid pun tidak berani melakukan hal itu. Tetapi Roh Kudus bekerja lagi dalam orang-orang yang terpilih dan walaupun mereka tidak biasa menulis, mereka menjadi penulis-penulis dalam kitab Perjanjian Baru. Sungguh benar bahwa jalan Tuhan bukanlah jalan manusia.
 
• Kemudian terjadilah . . . satu Kitab. Karangannya sama sekali tidak dapat diterangkan secara manusiawi. Sungguh suatu keajaiban karya sastra dalam proses pembuatannya. Tetapi bila Anda ingat, bahwa hal ini dilakukan dalam perbuatan dan kebenaran firman Allah, maka segala hal yang aneh dan segala pertentangan hilang dengan sendirinya. Penulis kitab Ibrani menulis . . . "Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara . . ." (Ibrani 1:1).
 
3. Kesempurnaanya yang Unik
 
• Ceritakan kepada saya, apakah ada sebuah buku lain di antara bermilyar-milyar buku di dunia ini yang membicarakan pokok-pokok yang mahaluas seperti yang terdapat dalam Alkitab?
 
• Tidak ada satu pokok penting pun dalam alam pemikiran manusia yang tidak dibahas secara benar di dalam Kitab ini. Segala sesuatu yang memang perlu diketahui, dibicarakan dengan terus terang. Tidak ada pokok-pokok yang diremehkan, dan tidak ada suatu persoalan penting pun yang dihilangkan. Pembahasannya tegas dan sopan. Tidak ada keragu-raguan dan tidak ada persoalan yang dapat menimbulkan pertengkaran. Jadi sekarang, bukankah Alkitab itu lebih unggul dari semua buku lain dalam segi ini?
 
• Mari kita ambil pokok yang penting mengenai asal mula terjadinya manusia. Memang benar bahwa para ilmuwan telah mengalami kemajuan pesat dalam mengumpulkan fakta-fakta, namun setiap ilmuwan yang jujur akan mengakui bahwa masih banyak hal yang tidak diketahuinya. Mereka mempunyai banyak teori, tetapi ini hanya merupakan teori belaka. Buku-buku pelajaran tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan yang kita pelajari dari buku-buku pelajaran banyak disisipi dengan ungkapan-ungkapan seperti "kita dapat menduga" atau "kelihatannya masuk akal" atau bahkan "kita tidak tahu".
 
• Tetapi Alkitab tidak berbicara seperti itu. Secara tegas dan dengan bahasa yang mudah dimengerti, Kitab Suci menjelaskan kebenaran yang sederhana pada banyak pokok pembicaraan. Pernahkah Anda menyelidiki tentang kesederhanaan, tetapi juga kehebatannya dari ayat-ayat Alkitab yang bercerita tentang proses penciptaan? Seandainya kita ingin menulis kejadian-kejadian yang mengherankan ini, kita mungkin akan memerlukan lebih dari satu rim kertas untuk menjelaskannya. Tapi yang tertulis dalam kitab Kejadian justru sebaliknya. Dalam beberapa baris kalimat, kisah tentang asal mula alam semesta ini diceritakan. Hari-hari penciptaan dihitung dengan jelas. Tidak ada satu pun yang dilupakan. Mengapa selama berabad-abad, orang-orang bijaksana merasa kagum akan kemampuan Alkitab untuk membicarakan begitu banyak hal dengan sedikit kata-kata.
 
• Sekarang jawablah pertanyaan ini kalau Anda dapat. Dari manakah datangnya keterangan yang terinci tentang penciptaan dunia atau penciptaan manusia itu? Tidak ada seorang saksi mata pun yang menceritakan tentang saat itu ketika Allah menciptakan alam semesta ini beserta dengan bintang-bintangnya. Tidak ada seorang wartawan pun yang menulis tentang batas antar benua yang kering dan lautan yang bergelombang atau asal mula terjadinya tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tidak ada seorang pun yang menyaksikan ketika Allah mengambil tanah liat dan dengan hikmat-Nya yang mahakuasa Ia membentuk tubuh manusia. Bagaimana para penulis Alkitab mengetahui kejadian-kejadian ini? Hanya ada satu jawaban . . . ini adalah Kitab Allah. Allah menulisnya sendiri.
 
• Kemudian, Alkitab juga berbicara tentang tingkah laku manusia, kedudukannya, dan masalah kejahatan yang berhubungan dengan itu. Dengan sangat teliti penulis kitab Kejadian membicarakan kisah menyedihkan tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa. Tak satu hal pun yang disembunyikan, dan tidak ada yang ditutupi. Semua fakta ditulis sesuai dengan segala keburukannya. Tetapi tidak ada penjelasan lain yang pernah diberikan yang menerangkan begitu memuaskan tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa.
 
• Alkitab selanjutnya menjelaskan bermacam-macam persoalan yang bila tidak dapat dijelaskan tak dapat dimengerti oleh manusia. Pada halaman-halamannya, misteri dari pribadi Allah juga diajarkan. Kita membaca tentang sifat-sifat-Nya, perintah-Nya, kehendak-Nya, dan rencana-Nya yang kekal untuk alam semesta. Tidak ada buku lain yang berani membicarakan hal ini.
 
• Ciptaan Allah yang lain, seperti malaikat-malaikat, dibicarakan secara terbuka. Dikatakan bahwa jumlah malaikat itu banyak sekali, mereka bertugas menjaga takhta Allah, dan mereka mempunyai tugas-tugas tertentu bagi anak-anak Allah. Pernahkah Anda membaca sebuah buku yang otentik mengenai malaikat?
 
• Makhluk jahat juga dibicarakan secara terbuka, dan misteri dari Iblis dijawab dalam Kitab Suci. Kita mengetahui bahwa pada mulanya Lucifer adalah "Bintang Timur, Putra Fajar", pengawal takhta Allah, tetapi kemudian ia menjadi Iblis, karena ia jatuh dalam dosa yang mengerikan, yaitu melawan terhadap Allah Yang Mahatinggi. Kita juga membaca bahwa Iblis menguasai sejumlah besar setan yang melayaninya untuk menjalankan kehendaknya yang jahat. Alkitab juga menulis tentang nasib yang mengerikan yang akan dialami oleh musuh-musuh Allah.
 
• Namun Alkitab juga merupakan buku yang terbesar tentang moral dan etika di dunia ini. Berulang-ulang manusia dianjurkan untuk hidup dengan benar dan saleh. Memang di dunia ini ada banyak kitab suci lainnya. Setiap agama mempunyai satu kitab suci atau lebih. Tapi bila dibandingkan dengan Alkitab, kitab-kitab suci agama-agama yang lain itu kelihatannya masih mentah dan tidak berharga. Dalam segi etika, Alkitablah yang terbesar.
 
• Bahkan bila ditinjau dari sudut kesusastraan, Alkitab adalah Kitab yang lengkap. Tidak ada buku lain yang mencakup bermacam-macam karya sastra selain Alkitab. Di dalamnya ada kitab-kitab sejarah yang menarik dan jelas. Kitab-kitab yang berisi khotbah, isinya banyak mengandung ajaran dan ilham. Kitab-kitab puisi yang memuaskan dan menghibur. Kitab-kitab lain termasuk biografi, drama, peribahasa, nubuatan, hukum, dan etika. Sekalipun demikian, kitab-kitab ini tidak saling melebihi satu sama lain. Dilihat dari segi kesusastraan, Alkitablah yang terbaik.
 
• Alkitab juga berbicara tentang nubuatan-nubuatan. Secara pasti Alkitab menceritakan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada waktu mendatang. "Waktu" akan sampai ke akhirnya. Semua orang, baik tua muda, besar kecil, akan diadili kelak. Kutukan atas bumi akan dicabut, dan waktunya akan tiba bila kebenaran dan damai sejahtera akan memenuhi bumi, dan semua orang akan mengenal kebesaran Allah dari yang terkecil sampai kepada yang terbesar.
 
• Bangsa-bangsa bukan Yahudi akan ditentukan nasibnya. Pada suatu hari kelak, bangsa pilihan Allah akan menerima kemuliaan Allah. Jemaat, yang merupakan Tubuh Kristus akan memerintah bersama dengan Kristus. Iblis akan diikat. Kehendak Allah yang sempurna akan digenapi. Bukankah Anda dapat benar-benar melihat perbedaannya? Buku-buku duniawi hanya memberikan pandangan tentang apa yang terjadi sekarang. Tetapi Kitab Allah dengan mudah melihat segala sesuatu yang terjadi pada waktu lalu, sekarang, dan masa depan.
 
• Banyak pokok penting lain diterangkan melalui Kitab Suci. Misalnya, tentang kekudusan Allah, dan najisnya dosa. Tetapi mungkin pokok yang paling besar yang ada di dalamnya ialah berita Injil, kabar baik tentang keselamatan yang ada di dalam Kristus. Sekali lagi Alkitab adalah buku yang tak ada bandingannya. Tidak ada buku lain yang menyatakan keselamatan melalui kasih karunia.
 
• Ini adalah satu pokok pembicaraan yang hanya ditemukan dalam firman Allah. Anda tahu bahwa keselamatan tidak diperoleh berdasarkan pahala manusia ataupun jasa pribadi. Malahan keselamatan sama sekali tidak berdasarkan kebaikan manusia. Kita diselamatkan dengan sempurna karena pengorbanan Seseorang - Ia menanggung semua dosa kita. Kita menerima kebenaran-Nya. Dan satu-satunya jalan keselamatan bagi kita hanyalah melalui iman. Ini semua bukanlah penemuan akal budi manusia, tetapi ini sungguh-sungguh merupakan penyataan Allah sendiri.
 
4. Ajarannya yang Tak Ada Bandingannya
 
• Anda boleh berharap bahwa ajaran-ajaran Kitab yang berasal dari Allah pasti isinya berbeda dengan buku biasa. Anda akan mendapatkan bahwa ajaran-ajaran ini bernilai sangat tinggi dan bermanfaat bagi manusia. Kitab itu tidak dapat disamakan dengan semua buku yang ada pada semua perpustakaan di dunia ini. Pada setiap halaman, ajaran-ajarannya memperlihatkan tanda-tanda dari hikmat Allah. Jangan takut, semua hal ini benar, apalagi tentang ajaran-ajaran Alkitab.
 
• Hanya dengan membaca saja, Anda dapat membuktikan keunikan ajaran-ajaran Alkitab itu. Sering sewaktu Anda membacanya, seakan-akan perkataan itu begitu jelas ditujukan bagi Anda. Sewaktu Anda merenungkannya, Kitab itu seolah-olah hendak berbicara kepada Anda. Atau bila Anda berada dalam kesusahan, Kitab itu akan menghibur Anda. Anak-anak Tuhan selalu menemukan jawaban atas persoalan hidup, baik kecil maupun besar, dari halaman-halaman Kitab Suci.
 
• Dapatkah Anda membaca Mazmur 23 tanpa merasa terharu? Oh, berjuta juta hati manusia yang telah dihibur oleh Allah melalui firman-Nya yang ajaib ini. Ya, seluruh kitab Mazmur yang terdiri dari 150 pasal itu, semuanya diungkapkan dengan penuh perasaan kemanusiaan. Tidak ada emosinya, tidak ada pengalaman, tidak ada cita-cita kehidupan manusia yang terlebih hebat daripada apa yang dinyatakan dalam kitab itu. Siapakah, selain Allah yang dapat mengerti perasaan manusia yang paling dalam?
 
• Atau renungkanlah ajaran-ajaran agung dari Khotbah di Bukit. Saudara, semua pemikiran ini bukanlah merupakan alasan manusia belaka. Ajaran-ajaran ini berasal dari Allah Yang Mahakudus dan Yang Mahabesar. Jika Anda seorang ahli logika, pelajarilah tuduhan-tuduhan yang sungguh-sungguh di dalam kitab Roma. Atau bersimpatilah dengan Rasul Paulus yang dalam perjalanannya telah menghadapi pencobaan-pencobaan dan kemenangan-kemenangan dalam kitab Kisah para Rasul. Bayangkanlah Rasul Paulus yang berada di penjara Romawi ketika ia menulis surat-surat kepada jemaat jemaat Kristen yang isinya tetap aktual sepanjang jaman. Bacalah tentang Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, sementara ia masuk ke pintu waktu menuju awal dari keabadian. Ya, hal ini benar, bahwa ajaran-ajaran ini tidak ada bandingnya dengan ajaran lain.
 
• Sementara Anda membaca, Anda mungkin tergugah oleh ketulusan hati para pengarangnya. Biasanya, buku-buku yang ditulis dipengaruhi oleh rasa kebangsaan dan intelek penulis itu. Pengarang-pengarang dari satu bangsa mengarang dari sudut pandangan daerahnya masing-masing. Hanya sedikit buku yang menceritakan secara benar-benar jujur. Semua buku ini dipengaruhi oleh pandangan-pandangan dari para pengarangnya. Kebanyakan pengarang mempunyai kecenderungan masing-masing, tetapi tidaklah demikian dengan Alkitab.
 
• Walaupun Alkitab seluruhnya ditulis oleh orang-orang Yahudi, dan walaupun hampir semuanya membicarakan sejarah bangsa Yahudi, namun mereka tetap tidak menutupi keburukan bangsa Israel. Tanpa menghiraukan prasangka rasial dan nasional yang sangat kuat, mereka langsung menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
 
• Israel diperlihatkan sebagai satu bangsa yang sombong, mementingkan diri sendiri, dan penuh dengan dosa. Pahlawan-pahlawan bangsa Israel digambarkan, baik dalam kegagalan-kegagalan maupun dalam kemenangan-kemenangan mereka. Kelemahan bangsa Yahudi diterangkan dengan jelas seperti juga keberhasilan mereka. Tidak ada sesuatu yang disembunyikan, tidak ada kebenaran yang dibuat-buat, sekalipun ditulis oleh manusia, kita memiliki hak untuk mengharapkan bahwa apa yang ditulis itu benar. Meskipun di dalam kisah menyedihkan mengenai peristiwa kriminal yang terbesar dalam sejarah, yaitu penyaliban Anak Allah yang tak berdosa, para penulis Yahudi tidak memperkecil kesalahan bangsanya. Apakah jawaban untuk fenomena kesusastraan seperti itu?
 
• Ajaran-ajaran Alkitab mengenai sifat Allah hanya dapat kita ketahui melalui penyataan Allah. Dalam Alkitab, tabir kekekalan disingkapkan dan kita diperbolehkan memandang pribadi Allah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Allah diperlihatkan sebagai suatu kebesaran yang tak dapat diukur. Hikmat-Nya tak dapat diselidiki, dan jalan jalan-Nya tak dapat diraba. Kuasa-Nya di luar pengertian kita. Dan di tengah-tengah alam semesta yang mahaluas dan yang tak terukur ini, Allahlah yang memerintah. Dari rumput yang paling kecil sampai kepada bima sakti yang paling besar, semua tunduk pada kehendak-Nya.
 
• Namun di balik semua kebesaran-Nya itu, Allah sangat memperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia. Allah mencatat setiap burung gereja yang jatuh. Allah juga mengetahui banyaknya rambut yang tumbuh di kepala kita. Allah menyatakan bahwa segala sesuatu akan bekerja sama demi kebaikan anak-anak-Nya. Suatu paradoks yang mengherankan. Allah lebih besar daripada alam semesta yang menakjubkan ini, sekalipun demikian, Ia tetap menilik makhluk ciptaan-Nya yang paling kecil.
 
• Bersikap jujurlah terhadap saya. Dapatkah akal budi manusia menciptakan ajaran-ajaran seperti ini? Anda dapat membandingkan alasan-alasan para penyembah berhala dalam menghormati allah mereka. Anda mau tak mau melihat bahwa allah mereka merupakan hasil dari pikiran mereka sendiri. Atau, selidikilah perpustakaan tentang bangsa-bangsa kuno, seperti bangsa Asyur, Babel, Romawi. Allah mereka hanyalah manusia-manusia biasa yang dianggap mulia. Anda boleh menyelidiki sampai akhir jaman, namun Anda tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang dapat dibandingkan dengan gambaran yang mahamulia dari Allah seperti yang kita temukan dalam Kitab Suci. Mengapa? Satu-satunya jawaban yang masuk akal ialah bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya melalui Kitab yang tidak ada bandingannya ini.
 
• Ajaran-ajaran Alkitab tentang manusia juga sangatlah berbeda dengan buku-buku karangan manusia. Bila manusia menulis tentang manusia, mereka dengan bangga memuji hasil yang telah mereka capai dan memuji watak mereka sendiri. Gambaran manusia tentang kemanusiaan menunjukkan perkembangan peradaban secara lambat dari kebiadaban sampai memiliki suatu kebudayaan, dari bodoh menjadi pintar. Kita percaya bahwa kemajuan peradaban terletak pada pendidikan.
 
• Namun tidak demikian dengan ajaran Alkitab. Dengan sedih Kitab Suci menyatakan bahwa manusia yang pada mulanya menikmati kehidupan persekutuan yang tinggi dan kudus dengan Allah, Pencipta alam semesta ini, kemudian jatuh karena dosanya dari posisinya yang agung ini. Dan sejak jatuhnya manusia dalam dosa, setiap manusia dilahirkan terpisah dari persekutuan dengan Allah. Bukannya maju, peradaban manusia malahan menjadi mundur, berkembang semakin buruk dan ditakdirkan untuk mengalami hukuman yang mengerikan. Harapan umat manusia bukanlah tergantung pada kecakapan manusia sendiri, tetapi memerlukan ikut campur Allah. Semua ajaran ini, yang akan segera Anda baca, sangat berbeda dengan pikiran manusia, dan sangat merendahkan kodrat manusia. Oleh karena itu, kita tahu bahwa Alkitab bukan berasal dari manusia.
 
• Ajaran-ajaran yang terdapat pada Alkitab berbeda dengan buku-buku lain. Dosa dilihat dari sudut pandangan Allah. Keselamatan diberikan bukan karena pahala manusia melainkan berdasarkan karunia Allah yang ajaib. Maka itu, keunikan ajaran-ajaran Alkitab ini tidak pelak lagi membuktikan keunikan sumbernya.
 
5. Daya Tariknya yang Abadi
 
• Ini ada sebuah Kitab yang sangat kuno, yang tak pernah menjadi usang. Tahun demi tahun, abad demi abad, Kitab ini tetap relevan untuk digunakan. Dari generasi ke generasi Kitab ini meninggalkan kesan yang tidak dapat dilupakan. Secara teratur Kitab ini memenuhi keperluan hati manusia. Sekarang jujurlah terhadap saya. Tentu saja harus ada penyebabnya mengapa Kitab ini mempunyai vitalitas yang luar biasa seperti itu.
 
• Cerita Alkitab memperlihatkan bahwa manusia dari pelbagai usia telah menemukan jawaban untuk persoalan kehidupan mereka dalam halaman-halaman Kitab ini. Baik para raja maupun rakyat jelata, para martir maupun utusan-utusan Injil, orang-orang kudus dan orang-orang berdosa, telah mengalami bahwa Alkitab itu berkuasa. Dan walaupun kelihatannya aneh, namun kemampuan Kitab itu dalam memberi ilham dan dorongan, sampai hari ini tidak pernah berkurang. Daya tariknya semakin lebih besar daripada sebelumnya. Inilah Kitab yang sudah ada dari masa lalu, namun tetap baru untuk masa depan.
 
• Kitab ini disenangi oleh semua kelompok usia. Misalnya, cerita-cerita Alkitab sangat disukai anak-anak, walaupun Kitab ini bukan untuk anak-anak. Dari abad ke abad, para pemuda telah menemukan bahwa prinsip-prinsip Kitab Suci memperkuat kehidupan mereka, akan tetapi Alkitab bukan hanya ditujukan bagi para pemuda. Alkitab memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi orang dewasa, dan hasilnya tidak pernah mengecewakan. Dan bila hari tua tiba, maka firman Allah merupakan bantal-bantal penghiburan dan pemuas hati bagi pikiran yang risau dan hati yang kusut.
 
• Semua bangsa juga menerima Alkitab dalam kehidupan mereka secara wajar. Orang-orang Timur memegang Kitab Suci erat-erat, seperti benda itu adalah miliknya sendiri. Mereka membaca kata-kata yang tertulis dalam Alkitab dan membayangkan dalam pikirannya Kristus yang berkulit kuning dan berwajah orang Timur. Bangsa Afrika membaca Kitab itu dalam bahasanya sendiri dan menganggapnya sangat sesuai dengan keperluannya. Sementara ia memikirkan Kristus, yang terbayang ialah Kristus yang berkulit hitam dengan kedua tangan-Nya yang hitam yang sedang diulurkan. Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih daripada seribu macam bahasa dan dialek, namun Alkitab cocok secara sempurna. Dalam bahasa mana pun Alkitab merupakan Kitab yang universal. Inilah Kitab untuk seluruh dunia.
 
• Alkitab juga memiliki kualitas lain, yaitu kesegarannya yang abadi. Maksudnya ialah, betapa seringnya pun kita membacanya, Alkitab tidak pernah membosankan. Tidak diragukan lagi bahwa Kitab ini telah lebih banyak dipelajari, dianalisa, direnungkan daripada buku-buku lain. Namun demikian, tidak pernah kelihatan ada "persamaan"-nya dalam setiap penyelidikan, analisa, dan renungan yang dilakukan. Anda dapat membacanya, mengulanginya, dan masih tetap baru. Mereka yang lebih mengenalnya akan lebih mencintainya. Hal ini tentu tidak berlaku bagi buku-buku lain.
 
• Alkitab seakan-akan menertawakan norma-norma kesusastraan. Misalnya, norma yang pertama ialah bahwa semua buku tidak akan dapat bertahan terus. Buku-buku diterbitkan, beredar selama beberapa waktu, dan kemudian buku itu mau tak mau akan hilang dari peredaran dan dilupakan. Hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi pada Kitab Suci. Setiap tahun Alkitab menjadi semakin hidup, lebih teguh, dan lebih berkuasa dalam kehidupan manusia.
 
• Norma universal lain ialah bahwa buku-buku kuno tidak dapat diterima lagi dalam jaman modern ini, kecuali tentu saja, untuk bahan koleksi museum. Hal ini mudah dimengerti dan disetujui. Pikiran orang-orang kuno, sekalipun menarik, tidak sesuai lagi untuk kegiatan dunia masa kini. Dunia mereka masih terbatas, filsafat hidup mereka kering, pengetahuan mereka sudah ketinggalan jaman. Tetapi generalisasi ini tidak berlaku bagi Alkitab. Alkitab adalah Kitab yang paling kuno di antara semua buku, namun demikian, Alkitab membangkitkan minat dan menantang pikiran-pikiran modern yang paling tajam.
 
• Pertimbangkan juga norma yang lain. Buku-buku Yahudi tidak menarik perhatian para pembaca bukan Yahudi. Bangsa Yahudi bukanlah orang yang suka mengarang dan sedikit saja dari kesusastraan mereka yang masih ada, misalnya dalam Talmud dan Midrash. Tetapi semua ini hampir tidak dikenal oleh orang bukan Yahudi. Namun tidaklah demikian dengan Alkitab. Alkitab seluruhnya ditulis oleh orang Yahudi, daya tarik yang terbesar diserap oleh orang-orang bukan Yahudi. Kita bahkan tidak menganggap Alkitab sebagai Kitab karangan orang Yahudi, tetapi kita menganggapnya benar-benar merupakan milik kita sendiri.
 
• Norma lain yang dilanggar oleh Kitab Suci menyangkut norma tentang buku yang paling laku, yaitu buku-buku yang paling laris terjual dalam jangka waktu setahun atau lebih. Ada yang dapat bertahan lebih daripada sepuluh tahun. Namun buku-buku itu secara pasti akan lenyap dari peredaran dan akan dilupakan. Alkitab merupakan buku yang paling laku dijual selama berabad-abad, tetapi bukannya musnah, malahan permintaan dari peminatnya makin bertambah banyak. Pada jaman dahulu beribu-ribu penulis dengan tergesa-gesa menyalin dan menyebarluaskan tulisan suci ini. Sekarang penerbit-penerbit besar mencetak berjuta juta Alkitab. Alkitab adalah satu-satunya Kitab yang paling laku sepanjang jaman. Tidak ada buku lain yang dapat mengalahkan kepopulerannya yang abadi.
 
• Ingatlah juga bahwa Alkitab merupakan sumber ilham yang tak habis-habisnya untuk seni, musik, dan kesusastraan. Sepanjang jaman, setiap halaman dari Alkitab menarik perhatian besar untuk dijadikan pokok utama oleh para penyair, pengarang, komponis, dan seniman. Namun demikian, sumber tersebut tidak pernah menjadi kering. Dewasa ini lebih banyak buku ditulis tentang Alkitab daripada sebelumnya. Lagu-lagu pujian baru diciptakan. Tajuk rencana ditulis dan khotbah-khotbah disampaikan. Sebuah Kitab yang selalu memberi ilham kepada manusia selama berabad-abad pastilah merupakan Kitab yang luar biasa.
 
• Apa rahasia dari daya tarik yang kekal dari Kitab ini? Hanya ada satu jawaban yang memuaskan. Alkitab tidak dapat disamakan dengan buku-buku lain. Pengarangnya adalah Allah sendiri dan bukan manusia. Firman Allah itu hidup dan berkuasa. Kitab ini tidak tunduk terhadap hukum kemunduran dan kerusakan. Di baliknya ada janji Allah bahwa Alkitab tidak akan pernah lenyap.
 
• Tidak ada seorang pun atau kelompok apa pun yang sanggup menulis sebuah buku yang cocok dipakai dalam segala jaman. Sebuah buku tidak dapat melebihi sumbernya. Hal ini jelas dibuktikan dengan sejumlah besar buku biasa yang lenyap dari peredaran dalam kurunnya waktu. Namun Allah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang seperti kita mengetahui apa yang terjadi pada masa sekarang. Oleh karena itu, Kitab tua ini yang masih memenuhi keperluan manusia dewasa ini pastilah berasal dari Dia.
  
6 Ketepatan Ilmiahnya
 
• Telah dikatakan bahwa Alkitab bukanlah sebuah buku pelajaran ilmu pengetahuan. Memang ini benar. Alkitab merupakan kisah tentang keselamatan. Sekalipun demikian, karena Allah adalah pengarangnya, jadi bilamana Alkitab menyinggung segi-segi ilmu pengetahuan atau peristiwa-peristiwa sejarah, maka apa yang ditulis pastilah tepat dan benar. Sekali lagi di sini Kitab Suci membuktikan kenyataan itu dengan jelas bahwa Allah adalah pengarangnya.
 
• Ilmu bumi menyatakan kepada kita bahwa dunia ini berusia sangat tua. Kenyataan ini sangat sesuai dengan apa yang tertulis pada permulaan kitab Kejadian. Penciptaan bumi adalah "pada mulanya". Tetapi apa yang tertulis dalam kitab Kejadian memperkuat penemuan-penemuan geologi bahwa Allah Yang Mahabesar telah menciptakan segala isi bumi ini.
 
• Para ilmuwan, juga telah memperkuat kebenaran dari semua urutan kejadian penciptaan bumi selama enam hari seperti yang disebutkan dalam kitab Kejadian pasal satu. Bukti-bukti kuat yang menopang hal ini telah ditemukan dan dengan demikian menyokong kejadian-kejadian dalam Alkitab tentang pembagian terang dan gelap, pembagian lapisan udara, pemisahan antara lautan serta daratan, dan lain-lain. Tentu saja kita mengakui bahwa kejadian-kejadian yang ditulis dalam kitab Kejadian ini ditulis oleh Musa. Tetapi bagaimana ia dapat mengetahui peristiwa yang tak dapat dilihat, namun ajaib ini, secara tepat? Jawaban satu-satunya yang dapat memuaskan kita ialah bahwa Allah memimpin dan memberi petunjuk kepada Musa.
 
• Meskipun telah terjadi perdebatan antara evolusi dan wahyu selama bertahun-tahun, namun sekarang banyak orang mengakui bahwa apa yang dinyatakan dalam kitab Kejadian tentang penciptaan pelbagai jenis makhluk hidup itu benar. Musa juga menulis bahwa semua ciptaan harus berkembang biak "menurut jenisnya". Dewasa ini, kita tahu betul bahwa tumbuh-tumbuhan dan binatang tidak mungkin berkembang biak, kecuali dalam kelompok yang sejenis. Juga tidak ada hal-hal seperti "perubahan sifat-sifat yang dimiliki". Ditinjau dari sudut penemuan-penemuan terakhir ilmu pengetahuan, apa yang ditulis dalam Kitab Suci mengenai proses penciptaan tak dapat disangkal kebenarannya. Memang ada beberapa pernyataan luar biasa dalam Alkitab, tetapi tak ada satu pernyataan pun yang perlu diperbaiki kembali, bahkan di bawah penyelidikan ilmu pengetahuan yang termodern pun. Bagaimana Musa dapat mengetahui semua hal ini?
 
• Menarik untuk dicatat bahwa enam belas unsur yang terdapat dalam susunan tubuh manusia juga terdapat pada debu tanah yang ada di bumi kita ini. Anda ingat bahwa Musa menyatakan bahwa Allah mengambil debu tanah dan membentuk manusia.
 
• Juga, meskipun Alkitab ditulis bukan pada jaman ilmu pengetahuan, di mana manusia mempunyai teori-teori yang salah, tetapi dalam Kitab Suci kita tidak menemukan satu kesalahan pun secara ilmu pengetahuan. Pada jaman Nabi Yesaya, orang-orang percaya bahwa bumi itu berbentuk datar. Tetapi nabi ini menuliskan berdasarkan ilham Allah, menentang kepercayaan umum dan menyatakan bahwa bumi itu berbentuk bola (Yesaya 40:22).
 
• Nabi Ayub, mungkin merupakan salah satu penulis yang paling tua dalam Kitab Suci yang membuat beberapa pernyataan yang mengherankan bila ditinjau dari sudut ilmu pengetahuan masa kini. Ia menulis tentang "sumber laut" (Ayub 38:16), yaitu suatu fakta yang ditemukan kemudian. Ia juga membicarakan bahwa "intensitas cahaya dapat diukur dengan intensitas suara" (Ayub 38:7), sesuatu misteri ilmu pengetahuan yang baru diketahui orang belakangan ini. Fakta-fakta ilmu pengetahuan lain, misalnya manfaat dari hujan salju (Ayub 38:22); dan peranan kilat pada waktu hujan juga diajarkan (Ayub 38:25,26). Namun demikian, hanya dengan alat-alat yang termodern kita baru dapat membuktikan kebenaran fakta-fakta itu. Nah, bagaimana Ayub dapat mengetahui semua hal itu, kecuali bila Allah yang memberitahukan rahasia itu kepadanya?
 
• Para ahli kedokteran belum lama mengetahui pentingnya peredaran darah. Tetapi Anda ingat bahwa Musa telah menulis bahwa "nyawa makhluk ada di dalam darahnya" (Imamat 17:11). Bersamaan dengan hal ini, ada pernyataan dari Rasul Paulus yang mengatakan (Kisah para Rasul 17:26) bahwa golongan-golongan darah yang sama terdapat pada semua bangsa di dunia ini, dan bahwa warna kulit kita tidak mempengaruhi susunan kimia dari darah. Hal ini juga baru akhir-akhir ini diketahui. Yang juga mengherankan ialah pengetahuan Musa tentang prinsip pemeliharaan kesehatan (Imamat 13) dan susunan makanan (Imamat 11).
 
• Berulang kali Kitab Suci menyinggung kejadian-kejadian dalam sejarah. Kejadian-kejadian ini ditulis sebagaimana adanya selama 1.600 tahun lebih. Secara terus-menerus hal-hal ini berhubungan dengan bangsa-bangsa, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka. Sekali lagi, di sini ketepatan tulisan mereka membuktikan bahwa Allah adalah pengarangnya dan pemeliharanya.
 
• Banyak sekali bahan penyelidikan yang menyangkut ilmu purbakala tersedia bagi mahasiswa sekarang. Penyelidikan yang saksama terhadap bukti-bukti ini memberi kepastian bahwa peradaban yang mula-mula sudah memiliki intelegensi dan kebudayaan yang tinggi. Tentu saja, Alkitab menyetujui pernyataan ini, dan mengajarkan bahwa Allah menciptakan (Kejadian 1:27, 31) Adam sebagai seorang manusia yang penuh dengan hikmat dan kecakapan. Hal ini sangat bertentangan dengan teori yang mengatakan bahwa manusia berasal dari ciptaan yang tak beradab yang kemudian secara perlahan-lahan memperoleh kecakapan dan budi pekerti.
 
• Yang lebih menarik perhatian kita ialah tentang bertambahnya informasi yang ditemukan mengenai air bah yang terjadi pada jaman Nuh. Banyak sekali penemuan ahli purbakala di pelbagai tempat kuno menunjukkan secara jelas tentang perubahan besar dari lautan yang menghancurkan kehidupan, tumpukan tulang belulang manusia, dan binatang dalam keadaan sangat membingungkan, berada dalam lapisan-lapisan lumpur yang tebal. Apalagi kalau bukan air bah yang telah dikatakan dalam kitab Kejadian?
 
• Beberapa waktu yang lalu suatu tim penyelidikan dikirim ke Kota Ur-Kasdim, suatu tempat yang ditulis dalam kitab Kejadian. Pengamatan ini juga menambah keotentikan cerita Alkitab. Jelaslah bahwa kota itu pernah menjadi salah satu tempat pemujaan berhala, walaupun memiliki kebudayaan yang tinggi. Pada salah satu prasasti diketemukan nama Abraham. (Tapi tidak sama dengan Abraham dari Alkitab.)
 
• Di Mesir, kita menemukan bahan-bahan bukti mengenai tempat tinggal orang-orang Ibrani. Setidaknya pada salah satu reruntuhan, ada perbedaan bahan bangunan, seperti batu bata yang dibuat dari jerami, batu bata yang dibuat dari tunggul gandum, dan batu bata yang dibuat tanpa jerami (Keluaran 5). Kota Yerikho juga telah digali kembali dan terbukti bahwa tembok pada kota yang termasyhur itu benar-benar runtuh (Yosua 6:20), dan runtuh ke arah luar. Kota itu habis terbakar (Yosua 6:24), dan contoh-contoh dari bahan yang terbakar itu dipamerkan. Menarik juga bahwa salah satu bagian tembok tidak runtuh (Yosua 2:15, 6:22).
 
• Waktu tidak berhasil menyebutkan semua peristiwa ini, namun masih ada banyak bukti. Tidak hanya dalam hal yang berhubung­ an dengan peristiwa-peristiwa dan orang-orang yang hidup dalam      jaman Perjanjian Lama, tetapi juga sejumlah besar bukti yang menguatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Perjanjian Baru. Di pihak lain, Alkitab tidak pernah kedapatan mengandung sesuatu hal yang salah. Salah paham dan kekurangan memang ada,         tetapi hasilnya selalu merupakan suatu tanda kemenangan bagi Kitab Suci.
 

7 Nubuatnya yang Digenapi

 
• Tidak ada seorang pun yang berani mengingkari bahwa nubuat merupakan hak Allah sepenuhnya. Tidaklah mungkin bagi siapa pun untuk menyingkap tirai waktu dan mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan. Ada sejumlah orang telah mencobanya, tetapi hasilnya sangat tidak masuk akal. Manusia seakan-akan berdiri di depan tembok kebodohan yang tak dapat diserang. Manusia bahkan tidak dapat meramalkan setiap peristiwa yang akan terjadi pada jam yang akan datang. Dan hanya orang yang paling bodohlah yang berani menerbitkan sebuah buku mengenai masa depan. Manusia tidak mungkin mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.
 
• Di pihak lain, Alkitab dengan penuh keberanian dan keyakinan memberikan beribu-ribu nubuat. Tidak secara samar-samar dan umum, tetapi dengan ketepatan yang terinci. Ternyata lebih dari 25 % dari semua bahan yang terdapat dalam Kitab Suci berupa nubuat pada waktu ditulis. Ada beberapa nubuat yang ditulis 1.500 tahun sebelum nubuat itu digenapi, yang lain ada yang 700 sampai 1.000 tahun. Tetapi dalam ratusan kasus, nubuat-nubuat tersebut telah digenapi dengan tepat. Tidakkah hal ini membuktikan dengan pasti bahwa bukan manusia, tetapi Allahlah yang mengarang Kitab ini?
 
• Sebagian besar dari isi Alkitab menceritakan nasib bangsa Israel yang berubah-ubah. Dengan sendirinya ada banyak nubuat mengenai mereka. Kepada Abraham (Kisah para Rasul 7:6), bapak leluhur bangsa Israel, diberikan nubuat-nubuat mengenai tempat tinggal bangsa Israel di Mesir. Lamanya mereka tinggal (Kisah para Rasul 7:6) dan cara mereka pergi dari Mesir juga disebutkan (Kejadian 15:13,14). Perlakuan yang kejam orang Mesir terhadap mereka juga dinubuatkan, dan pahala yang akan mereka terima setelah mereka meninggalkan negeri itu. Semua hal ini kini telah menjadi sejarah, tetapi boleh dikatakan, bahwa setiap nubuat yang ada dalam Alkitab itu benar-benar digenapi.
 
• Nubuat-nubuat lain mengenai bangsa Israel juga benar-benar nyata. Pengembaraan mereka yang berat di padang gurun (Kejadian 50:24) dinubuatkan dan juga masuknya mereka (Kejadian 50:24) ke Tanah Perjanjian. Begitu juga dengan berkat-berkat yang mereka terima (Ulangan 28) karena ketaatan dan hukuman-hukuman yang akan mereka terima karena ketidaktaatan. Nabi-nabi mereka membicarakan tentang penawanan mereka (Ulangan 28:49-62) dan penyebaran mereka (Ulangan 28:63-68) di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Nubuat-nubuat ini, sekarang sudah digenapi dan tidak dapat dijelaskan dengan dasar apa pun, selain bahwa Allah sendiri yang memberikannya.
 
• Nubuat Alkitab membicarakan tentang ramalan-ramalan yang mengerikan terhadap kota-kota besar dan sangat kuat pada puncak kekuasaan mereka. Ketika Babel masih merupakan kota yang terbesar di dunia, sudah dinubuatkan bahwa kota ini akan menjadi hancur sama sekali (Yesaya 47). Begitu pula dengan Niniwe, sebuah kota besar lain, dan merupakan pusat dari suatu kerajaan yang tak terkalahkan. Akhirnya Niniwe (Nahum) harus mengalami kehancuran, rakyatnya terpencar dan tempat di mana kerajaan itu dulu didirikan telah dilupakan orang. Mahasiswa-mahasiswa sejarah sadar akan penggenapan secara tepat tentang nubuat-nubuat.
 
• Nubuat-nubuat lain termasuk Kerajaan Tirus (Yehezkiel 26-28) dan Sidon (Yehezkiel 28:20-24). Kedua kerajaan ini dinubuatkan akan mengalami kehancuran, tetapi Kerajaan Tirus akan sama sekali dilupakan orang. Kita tahu bahwa Sidon yang modern masih ada sampai sekarang, tetapi kita sama sekali tidak sanggup menentukan lokasi Kerajaan Tirus. Hal yang lebih menarik perhatian kita ialah nubuat-nubuat tentang nasib bangsa-bangsa. Mesir (Yehezkiel 29-32), yang ada waktu itu merupakan kerajaan yang megah di sepanjang Sungai Nil, dinubuatkan akan mengalami penghinaan dan penurunan derajat pada abad-abad mendatang. Edom (Yehezkiel 25:12-14), Kerajaan Israel bagian Timur juga dinubuatkan akan mengalami kehancuran. Memang sangatlah sulit untuk mendapatkan kembali bekas-bekas kota-kota Kerajaan Edom, yang dahulu makmur itu.
 
• Nubuat-nubuat Alkitab yang lain membicarakan tentang kerajaan baru yang akan bermunculan di dunia. Sementara Daniel berada di Kerajaan Babel, ia diberi karunia untuk dapat melihat kemunduran kerajaan yang hebat itu (Daniel 5:24-28). Pemerintah-pemerintah baru akan bermunculan dan berjatuhan sepanjang abad. Ciri-ciri mereka juga dijelaskan. Kebanyakan telah terjadi di masa lalu. Namun demikian, kuasa dari nubuat-nubuat ini dan penggenapannya cukup meyakinkan, bahkan untuk hal-hal yang paling meragukan sekalipun.
 
• Bagian-bagian lain dari Alkitab berbicara tentang ciri-ciri dari jaman di mana kita hidup. Jaman gerejani merupakan salah satu di antaranya, sementara kabar Injil diberitakan, tidak semua orang mau menerimanya (Matius 13:18-23). Israel (Matius 13:44) merupakan harta yang terpendam dan jemaat yang benar (Matius 13:45,46) bertumbuh seperti sebutir mutiara yang sangat berharga. Pada jaman jaman tertentu, kehidupan beragama, dinubuatkan akan mencapai puncaknya pada suatu jaman ketika gereja-gereja (Wahyu 3:14-19) akan diberkati dengan banyak harta benda, tapi Kristus dikesampingkan. Ciri-ciri yang dilukiskan secara terinci oleh nubuat-nubuat ini dapat dilihat dengan jelas di sekeliling kita dewasa ini.
 
• Tentu saja demonstrasi terbesar dari nubuatan dan penggenapannya dalam Alkitab, ditemukan dalam banyak nubuat yang secara terinci dipusatkan dalam pribadi dan karya Tuhan Yesus Kristus. Sejak halaman pertama (Kejadian 3:15) Alkitab, nubuat-nubuat itu sudah mulai diungkapkan. Dua peristiwa tentang kedatangan Kristus sudah dinubuatkan, pertama tentang kedatangan-Nya dalam kehinaan dan kedatangan-Nya yang kedua kalinya dengan penuh kuasa.
 
• Lampu nubuat bersinar terang lagi ketika Juruselamat yang dijanjikan akan datang dari keturunan Abraham (Galatia 3:16), dan dari keturunan suku Yehuda (Kejadian 49:10). Selanjutnya, tempat kelahiran-Nya juga disebutkan, yaitu Kota Betlehem (Mikha 5:1) di Tanah Yudea. Perhatikanlah bahwa (Yesaya 40:3) waktu kedatangan Juruselamat pertama kali telah diberitakan ratusan tahun yang lalu sebelum kedatangan-Nya. Bagi barangsiapa yang menyangsikan kebenaran dari kuasa nubuat yang adikodrati ini, biarlah ia berusaha untuk menirunya dengan meramalkan bangsa, waktu, tempat, dan sifat-sifat seseorang yang akan dilahirkan lima ratus tahun lagi atau lima tahun lagi.
 
• Tetapi bukan itu saja yang dinubuatkan mengenai kedatangan Yesus Kristus. Penderitaan (Yesaya 53) yang harus diterima-Nya diterangkan dengan terinci. Meskipun Ia Anak Allah, tetapi bangsa Israel tidak melihat adanya kemuliaan di dalam diri-Nya; Ia dihina dan ditolak. Ia menjadi seorang manusia yang harus merasakan segala penderitaan dan kepedihan. Malahan penolakan ini mencapai puncaknya (Mazmur 22) dalam suatu cara kematian yang kejam. Setelah Ia dikhianati (Zakharia 11:13) oleh salah seorang murid-Nya seharga 30 uang perak, Ia kemudian dibawa seperti seekor domba yang akan disembelih untuk diadili, dan akhirnya dipermalukan, direndahkan, dan disalibkan. Dalam kematian ini tubuh-Nya ditikam (Zakharia 12:10), namun tidak ada satu tulang pun yang patah (Mazmur 34:21), diberi minum empedu dan air cuka, diejek oleh musuh-musuh-Nya, dan Ia akan menjadi Pengantara bagi orang-orang berdosa.
 
• Seseorang telah mengorbankan banyak waktu untuk menyelidiki secara matematis tentang kemungkinan bahwa nubuat-nubuat ini terjadi hanya secara kebetulan saja. Tidak ada kemungkinan untuk itu. Bukankah Anda benar-benar telah melihat bukti-bukti yang sama sekali tidak dapat disangkal yang diberikan oleh nubuat yang telah digenapi itu? Hanya Allah sendiri yang sanggup menubuatkan apa yang terjadi di masa depan. Oleh karena itu, tanda-tanda ini menjadi bukti yang nyata bahwa Kitab Suci itu adalah firman Allah yang ditulis berdasarkan ilham Roh Kudus dan sempurna.
 
8. Pemeliharaanya yang Ajaib
 
• Suatu kenyataan bahwa kita sekarang masih memiliki Alkitab adalah suatu keajaiban yang luar biasa. Bila kita perhatikan sejarahnya yang penuh dengan perlawanan dan penganiayaan sepanjang abad, kita merasa heran mengapa Alkitab masih tetap ada sampai sekarang. Bukan hanya orang-orang jahat yang mengkritik Alkitab, tetapi Kitab ini sangat dibenci oleh Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan. Namun demikian selidikilah Kitab itu sekarang. Jelaslah bahwa Alkitab adalah Kitab yang terbesar di dunia pada masa ini.
 
• Sejarah menceritakan kepada kita bahwa selama berabad-abad kebencian manusia terhadap Kitab ini sangat kuat, kejam, dan mengerikan. Setiap usaha yang memungkinkan telah dilakukan untuk melupakannya. Kitab ini merupakan satu-satunya buku di antara semua buku di dunia di mana manusia memutuskan untuk menghancurkannya sama sekali. Setiap cara penghancuran yang dapat dipergunakan oleh kebencian manusia dipakai untuk melawan Kitab Suci. Namun demikian dalam menghadapi aniaya yang tak ada bandingannya ini, ternyata Alkitab tetap ada seperti sebelumnya.
 
• Kita ingat bahwa tidak ada pasukan militer yang pernah mempertahankan Alkitab, juga tidak ada bangsa yang berperang dengan musuhnya untuk membela Alkitab. Malahan pernah terjadi kelihatannya hampir semua orang bijaksana, orang-orang hebat dan berkuasa di dunia mencoba untuk memusnahkannya. Banyak kota pada jaman purbakala pernah diterangi oleh api unggun yang menyala dari Kitab Suci yang sedang dibakar. Dan selama berabad-abad, orang dianggap melakukan perbuatan kriminal bila kedapatan membacanya. Salah seorang Kaisar Roma, Diocletian, menghabiskan sebagian hidupnya untuk memusnahkan Kitab ini. Dan begitu banyak Alkitab yang dimusnahkannya dan begitu banyak orang Kristen yang dihukum mati sehingga ia memerintahkan untuk mencetak medali-medali yang memproklamasikan bahwa agama Kristen telah mati.
 
• Kebencian Iblislah yang berdiri di belakang semua perlawanan manusia itu. Iblis mempunyai rencana jahat untuk menjatuhkan Alkitab. Rencananya yang jahat ialah pemusnahan Kitab Suci sama sekali. Tetapi terhadap musuh seperti ini, Allah Yang Mahabesar menjanjikan bahwa "perkataan-Ku tidak akan berlalu". Inilah jawaban terhadap terpeliharanya Alkitab.
 
• Renungkanlah rintangan-rintangan yang harus diatasi Alkitab untuk tetap bisa bertahan. Ada sejumlah buku tak berharga yang harus dikeluarkan dari dalam daftar buku-buku suci yang diakui gereja. Banyak buku lain yang ingin dimasukkan ke dalam Alkitab. Ada yang merupakan kebenaran sejarah. Ada yang ditinjau dari sudut moral sangat baik. Tetapi karena buku-buku itu ditulis tidak dengan ilham Roh Kudus, maka tangan Allah Yang Mahakuasa menolak kehadiran buku-buku itu dalam Alkitab dan Allah tetap memelihara kesucian firman-Nya.
 
• Pada jaman dulu Allah menjatuhkan hukuman terhadap bangsa Yahudi dalam bentuk kalah perang dan penawanan. Sebagai akibat dari dosa mereka, mereka diperbudak bangsa lain dan naskah-naskah Alkitab yang berharga mungkin bisa hilang. Kemudian terjadilah sebuah krisis lain, setelah kematian Kristus, Kota Yerusalem diratakan dengan tanah dan semua harta bendanya habis terbakar. Namun demikian Kitab Suci tetap dilindungi oleh Tangan Allah Yang Mahakuasa.
 
• Setelah penghancuran Kota Yerusalem datanglah penganiayaan oleh bangsa Romawi. Diikuti dengan Abad Kegelapan di mana Alkitab sudah ada dalam bentuk satu kitab, tetapi Kitab ini disimpan dalam gereja-gereja dan biara-biara abad pertengahan yang pengap dan gelap. Peradaban menjadi mundur dan tidak salah lagi ini disebabkan oleh tidak beredarnya Alkitab. Namun kemudian pahlawan-pahlawan Reformasi bermunculan, dan yang pertama-tama mereka bebaskan ialah firman Allah. Mesin cetak ditemukan, mulailah orang-orang memperbaiki dan mencetak Kitab dari segala kitab itu bagi semua bangsa yang ada di dunia.
 
• Tetapi penyerangan berlangsung terus, dan kali ini berasal dari dalam. Timbullah musuh-musuh baru yang menyatakan bahwa Alkitab adalah buku yang tidak berharga. Dengan menggunakan teknik-teknik baru dari kritik yang merusak, mereka mencoba merusak kepercayaan orang akan ilham dan keaslian dari Kitab Suci. Mereka secara salah menyatakan bahwa Alkitab dibuat berdasarkan mitos, tidak tepat dalam catatan sejarah, dan kebenarannya tidak berharga.
 
• Tetapi, para pahlawan modern bangkit untuk mempertahankan Kitab ini. Berkat penyelidikan tanpa mengenal lelah dari orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya, mereka dapat membuktikan bahwa Alkitab dapat dipercaya dan benar. Para ahli purbakala yang telah menggali reruntuhan kuno, menguatkan pernyataan ini. Berulang kali Kitab ini berhasil dipertahankan!
 
• Seorang pengarang menulisnya begini: Misalnya ada seseorang yang telah hidup di  dunia ini sampai hampir 1.900 tahun lamanya. Mungkin manusia ini telah sering dibenamkan ke dalam lautan, tetapi tak dapat tenggelam. Mungkin manusia ini telah sering dihadapkan dengan binatang-binatang buas, tetapi mereka sama sekali tidak mampu memakannya. Bayangkan bahwa sering orang berusaha membunuhnya dengan memberi minuman racun, namun ia tidak terpengaruh olehnya.
 
• Lebih daripada itu, orang ini juga sering diikat dengan rantai besi dan dikunci dalam penjara di bawah tanah, namun demikian ia selalu sanggup melepaskan rantai-rantainya dan lari dari rumah tahanannya. Mungkin berulang kali ia telah digantung sampai musuhnya mengira bahwa ia sudah mati, akan tetapi ketika tubuhnya dilepaskan dari tiang gantungan, ia dapat langsung berdiri dan berjalan kembali seperti tidak ada kejadian apa-apa terhadap dirinya. Beratus-ratus kali dia dibakar pada tiang pembakaran sampai seakan-akan ia telah hancur dimakan api dan secepat api itu padam, ia akan melompat keluar dari abu dalam keadaan sesehat dan sekuat sebelumnya.
 
• Orang semacam itu adalah manusia luar biasa, suatu keajaiban dari segala keajaiban, merupakan keajaiban sepanjang abad. Akan tetapi inilah bagaimana kita seharusnya menghormati Alkitab. Itulah yang telah dialami oleh Alkitab. Alkitab telah dibakar, disobek, dibelenggu, dilempar ke dalam laut, dibenci . . . namun Alkitab tidak pernah musnah. Tentu saja untuk suatu sejarah keajaiban seperti ini hanya ada satu penjelasan. Kitab ini adalah firman Allah yang hidup.
 
• Riwayat terpeliharanya Kitab itu berlangsung terus sampai hari ini. Alkitab tetap merupakan Kitab yang paling laku di masa sekarang. Kitab ini telah dicetak ke dalam lebih dari seribu macam bahasa, dan ratusan penerjemah pada saat ini sibuk berusaha menerjemahkannya ke dalam lebih banyak bahasa lagi. Sejumlah besar Lembaga Alkitab sibuk mencetak berjuta-juta buku untuk memenuhi permintaan yang luar biasa banyaknya, tetapi masih belum mencukupi. Nah jawaban kita atas kepopuleran ini sekalipun ada banyak kebencian dan aniaya yang tak ada bandingannya? Allah sendirilah yang telah menentukan bahwa semua umat manusia di dunia harus sudah mendengar kisah tentang Anak-Nya yang dikasihi-Nya.
 
 
9. Kuasanya yang Mengubahkan
 
• Mungkinkah kuasanya begitu hebat? Itulah masalahnya. Betulkah Alkitab dapat mengubah kehidupan kita? Kitab ini dinamakan "Buku Baik", tetapi apakah Kitab ini mempunyai kuasa untuk mengubah manusia yang jahat menjadi orang baik? Dapatkah Alkitab melepaskan mereka dari belenggu dosa dan mengubah mereka menjadi warga negara yang terhormat dan benar? Jika dapat, maka Alkitab adalah Kitab yang sungguh berbeda dibandingkan dengan buku-buku yang lain.
 
• Percayalah, tidaklah berlebih-lebihan bila kita mengatakan bahwa berjuta juta mujizat telah terjadi dalam kehidupan manusia, hanya dengan membaca Alkitab dengan hati yang terbuka. Alkitab memiliki kuasa untuk mencapai lapisan yang paling bawah dalam masyarakat dan mengubah mereka yang hidup sebagai pembunuh, pemeras, tak bermoral, dan pelacur menjadi manusia yang suci, jujur, dan terhormat. Orang yang pengecut berubah menjadi pahlawan. Yang lemah mendapatkan kekuatan. Orang yang suka berbuat jahat menjadi orang yang suka berbuat baik. Semua itu disebabkan oleh kuasa dari Kitab ini. Kuasa ini tidak hanya dinyatakan di antara orang yang tersesat dan dalam kesulitan. Yang benar ialah bahwa di dalam dunia ini, setiap orang perlu keselamatan. Jadi, firman Allah itu dapat masuk ke dalam hati orang kaya, orang terhormat, orang yang berpendidikan, dan yang bermoral. Dan apa tujuannya? Kepada orang-orang yang dinamakan "orang-orang baik" ini, Kitab Suci memberikan suatu perubahan yang sama. Dengan Alkitab orang memperoleh pengampunan dosa, menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri, rencana hidup yang benar, menjalani hidup yang saleh, mengasihi orang lain, hidup serupa dengan Kristus, hidup berkenan kepada Allah, dan menerima kehidupan yang kekal. "Orang-orang baik" seperti ini menjadi anak-anak Allah.
 
• Buku-buku lain tidaklah demikian. Pernahkah Anda mendengar seseorang yang disebut sebagai sampah masyarakat, pemabuk, memalukan keluarganya, dan pengacau sebelum ia mulai mempelajari buku matematika? Pernahkah Anda mendengar suatu kesaksian yang mengatakan bahwa sekarang orang yang memberi kesaksian itu merasa bahagia sepanjang hari, dan jiwanya penuh dengan damai sejahtera serta sukacita sejak ia mempelajari sebuah buku tertentu tentang ilmu bumi? Namun demikian, ribuan orang mengatakan bahwa kebahagiaan yang baru mereka temukan itu berasal dari membaca Kitab yang ajaib ini.
 
• Kuasa Kitab ini juga universal. Kitab ini telah menyeberangi banyak lautan dan masuk ke setiap negara di mana manusia hidup. Halangan-halangan suku bangsa dan bahasa yang berlainan itu tidak menjadi persoalan. Baik bagi orang berkulit merah maupun orang berkulit kuning, bagi yang berkulit hitam maupun yang berkulit putih, cerita tentang perubahan melalui kuasa Kitab Suci tetap sama. Bilamana orang Timur mendengarkan kisah dari Kitab itu, dan menerima Kristus ke dalam hati mereka, maka mereka berbuat hal yang sama seperti yang dilakukan orang-orang Kristen di tempat-tempat lain. Mereka meninggalkan dosa-dosa mereka dan mereka mulai menjalani kehidupan yang benar. Dan bila Anda berkhotbah kepada bangsa Afrika yang masih biadab dan tanpa busana, yang tinggal di pedalaman Afrika, tanggapan mereka tetap sama. Mereka berhenti melakukan praktek-praktek kejahatan mereka, mereka mulai belajar untuk mandi, mulai memakai pakaian, dan melakukan hal-hal yang baik. Alkitab mempunyai kuasa yang sama di negara manapun juga.
 
• Ke mana saja Kitab itu disebarkan, di situ terjadi kemajuan hidup secara rohani. Alkitab telah membebaskan lebih banyak orang-orang bukan Kristen sehingga menjadi orang yang mengenal Tuhan daripada kekuatan-kekuatan lain di dunia ini. Berilah lingkaran pada bangsa-bangsa yang sudah memiliki Alkitab, maka Anda akan mendapatkan pembagian antara orang biadab dengan orang beradab, kaya dan miskin, antara orang yang mementingkan diri sendiri dengan orang yang tidak mementingkan diri sendiri, antara penindasan dengan kebebasan, antara hidup dengan bayangan kematian. Tetaplah bersikap jujur, dapatkah kitab biasa yang dikarang seorang manusia melakukan semua ini?
 
• Di mana berita Injil disebarkan, di situ selalu didirikan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Bilamana suatu bangsa telah menerima kebenaran Kitab Suci, bangsa itu akan membangun rumah sakit untuk perawatan orang sakit dan membangun rumah penampungan bagi mereka yang menderita. Rumah-rumah menjadi lebih baik, anak-anak menjadi lebih bahagia, dan masyarakat menjadi lebih sehat karena pengaruh Alkitab.
 
• Izinkan saya juga membicarakan tentang para utusan Injil. Kuasa apakah yang telah memanggil orang-orang ini dari rumah mereka, memberkati mereka dengan sifat tidak mementingkan diri sendiri, kemuliaan, dan keberanian, serta mengutus mereka sampai ke ujung bumi untuk memberitakan Injil Kristus? Mengapa? Hal ini tidak lain karena kuasa dari Kitab ini. Melalui ilham dari suara Allah yang berbicara dari setiap halaman dalam Kitab Suci, puluhan ribu pemuda dan pemudi yang terbaik meninggalkan rumah dan negaranya, untuk memberitakan kasih Allah yang tak terukur dalamnya kepada dunia yang sesat dan berdosa ini.
 
• Kita sering mendengar cerita-cerita mengharukan yang menceritakan tentang kuasa pembaruan dari firman Allah yang terjadi di dalam kehidupan seseorang. Halaman-halaman sejarah dipenuhi dengan contoh-contoh dari kuasa Alkitab yang memberi keberanian, ilham, dan tantangan. Coba renungkan, bila Anda merupakan salah satu dari para pahlawan di jaman Romawi kuno, yang dengan rela menjadi martir daripada mengkhianati Tuhan mereka. Nisan dari kuburan mereka itu penuh dengan kutipan-kutipan ayat-ayat dari Kitab Suci yang menunjukkan sumber keberanian mereka.
 
• Kelompok lain dari orang-orang yang berjasa yang sangat mengasihi Alkitab lebih daripada kehidupan mereka sendiri, adalah Bapak-Bapak Gereja yang mula-mula. Mereka itu adalah Polycarpus dan Papias; Irenaeus dan Clement; Justin Martyr dan Tertullian; Ignatius dan Origen; Athenasius dan Chrysostom. Semua orang ini termasuk orang-orang yang luar biasa, semuanya dipenuhi dengan kasih yang hebat dan tak kunjung padam terhadap firman Allah. Hati Anda akan merasa terharu bila Anda membaca riwayat hidup mereka. (Carilah keterangan tentang mereka di perpustakaan.)
 
• Dari abad ke abad ceritanya selalu sama. Orang-orang besar, orang-orang baik, bangsawan, dan bijaksana, berpihak kepada Kitab Suci. Apa yang telah menarik mereka? Apa yang menyebabkan mereka mengasihi firman Allah lebih daripada kehidupan mereka sendiri? Hanya ada satu jawaban. Hati mereka telah membenarkan bahwa Kitab ini membuktikan dan benar-benar merupakan firman Allah yang hidup!
 
• Ada banyak tokoh lain dan masing-masing mempunyai hak untuk mendapat tempat di surga. Mereka ini adalah Augustine dan Jerome. John Hus dan Savonarola, yang membayar kepercayaan mereka dengan nyawa mereka. Selanjutnya di dalam kurunnya waktu, selidikilah kehidupan Martin Luther, John Calvin, keluarga Wesley, John Knox dari Skotlandia, Tyndall dan Wycliffe, Allah memberkati mereka! Semua orang ini adalah pencinta Kristus dan semuanya telah diubah oleh Kitab itu. (Carilah keterangan tentang mereka dalam ensiklopedi.)
 
• Dan di jaman sekarang: Spurgeon, Scofield, Torrey, Sunday, Moody, Judson, Taylor. Dan di antara orang-orang yang "menanggung sengsara" ialah Jerry McCauley, Sam Hadley, Harry Munroe, Mel Trotter; masing-masing dengan cerita-cerita yang mengherankan mengenai kasih karunia Allah yang mengubahkan kehidupan mereka. Sungguh suatu perubahan yang mengherankan! Sungguh sebuah Kitab luar biasa yang dapat membuahkan perubahan-perubahan seperti itu!
 
 
10. Isinya yang Berpusatkan kepada Kristus
 
• Sekarang kita sampai pada bukti yang terpenting dan meyakinkan bahwa sebenarnya Allah adalah Pengarang dari Kitab ini. Kebanyakan orang mengetahui bahwa Alkitab membicarakan secara mendalam tentang gambaran dan pekerjaan seorang Pribadi yang unik tanpa bandingannya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tidaklah mungkin bahwa Ia merupakan basil pikiran manusia karma Ia jauh lebih baik daripada semua umat manusia. Kehidupan-Nya tidak ada bandingannya dalam sejarah dunia. Belum pernah ada seorang manusia pun yang berbicara seperti Dia. Juga tidak ada seorang pun yang pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang hebat seperti itu. Ia. berbeda dengan siapa pun juga. Ia adalah Seorang Anak Manusia . . . Ia adalah Kristus yang berasal dari Allah.
 
• Dan Alkitab adalah "Kitab-Nya". Dari halaman pertama kitab Kejadian sampai halaman terakhir kitab Wahyu, Alkitab menceritakan tentang kehidupan-Nya, pribadi-Nya, perbuatan-Nya, dan nasib-Nya. Setiap halaman dari Alkitab membicarakan Dia. Ia adalah Dia yang telah mempersatukan Kitab itu. Seseorang berkata dengan bijak bahwa jika Anda kehilangan gambaran Kristus pada setiap halaman dari Kitab Suci, itu berarti Anda tak tahu untuk maksud apa Kitab itu ditulis. Kristus dan Alkitab mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Karena Ia adalah benar-benar Kristus yang ditulis dalam Alkitab, dan Alkitab selama-lamanya merupakan Kitab mengenai Kristus. Ia adalah Firman Allah yang hidup dan Alkitab adalah firman-yang tertulis.
 
• Buku-buku karangan manusia menceritakan kehidupan dan perbuatan orang lain. Buku-buku lain menceritakan pribadi pribadi khayalan. Namun demikian, semua pribadi ini timbul hanya sampai pada batas pikiran manusia. Kesusastraan tidak dapat menjadi lebih tinggi daripada sumbernya. Tetapi Kristus itu lebih tinggi daripada siapapun juga. Tidak seorang pun dalam sejarah atau kesusastraan yang setingkat dengan Dia. Seseorang pernah berkata, "Jika Yesus Kristus semata-mata merupakan hasil imajinasi dari seseorang, maka seharusnya kita bertekuk lutut dan menyembah orang itu, karena ia sendirilah yang akan menjadi seorang terbesar yang dapat melakukan mujizat di dunia ini; karena itu, diperlukan seorang sehebat Yesus untuk meniru perbuatan Yesus."
 
• Jadi, Kitab ini di mana Tokoh utamanya berkedudukan jauh lebih tinggi daripada semua manusia, tidak dapat dijelaskan secara hukum alam. Oleh karena itu, Ia lebih tinggi daripada sekadar manusia, dan Alkitab adalah Kitab-Nya. Ia membuktikan kebenaran tentang Alkitab, dan Alkitab membuktikan kebenaran tentang Dia.
 
• Kristus juga merupakan tema utama tentang nubuat Alkitab. Sementara para penulis Alkitab diperbolehkan membuka tabir waktu dan melihat ke masa depan, mereka melihat bahwa kejadian-kejadian di masa yang akan datang itu semuanya berpusatkan kepada Kristus. Dan itulah yang mereka tuliskan. Musa (Ulangan 18:15-19) melihat peristiwa kematian-Nya maupun kenaikan-Nya ke surga. Daud (Mazmur 22) menulis mengenai kesengsaraan-Nya yang mengerikan di atas kayu salib, akan tetapi ia juga melihat bahwa pada suatu hari semua umat manusia akan berbalik mengikut Dia.
 
• Yesaya (Yesaya 53), yang menulis sekitar tahun 700 s.M., dengan air mata yang bercucuran menyaksikan penyaliban Kristus di Golgota dari dekat sekali. Zakharia (Zakharia 14) kebanyakan menceritakan tentang berkat-berkat yang dicurahkan kepada bangsa Israel dan berkat-berkat yang diterima bangsa-bangsa lain di dunia, melalui bangsa ini pada masa kerajaan seribu tahun. Penulis Perjanjian Lama yang lain menulis tentang Dia, menambahkan sedikit di sana sini, sehingga gambaran nubuat menjadi sempurna.
 
 
• Kemudian tibalah masa yang tenang selama 400 tahun sebelum masa Perjanjian Baru. Tapi jangan keliru bahwa kedua kitab Perjanjian itu menjadi satu Kitab, karena Kristus dalam Perjanjian Lama adalah sama dengan Kristus dalam Perjanjian Baru. Oleh karena apa yang ditulis oleh Musa, Daud, Yesaya, dan Zakharia telah digenapi dalam peristiwa-peristiwa sekitar kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Perjanjian Lama merupakan persiapan, sedangkan Perjanjian Baru memperlihatkan perwujudannya. Kebenaran yang terkandung dalam kedua kitab Perjanjian itu saling berpautan, bersatu dan progresif, karena Kristus adalah satu-satunya Pokok Utamanya.
 
• Kitab suci yang lain dari bangsa purbakala berisi tentang ajaran moral dan kebijaksanaan, di antaranya ada yang berharga dan patut dipuji. Kitab suci ini menceritakan tentang kehidupan orang-orang yang hidup dalam kebajikan dan kedermawanan. Beberapa di antara mereka bahkan mati sebagai seorang martir. Tetapi tidak ada satu buku pun, selain Alkitab yang menceritakan tentang Seseorang yang mati dan bangkit kembali. Dalam hal kebangkitan Yesus Kristus, Alkitab berdiri sendiri. Dengan tegas Alkitab menjelaskan bahwa tiga hari setelah kematian-Nya, dengan penuh kemenangan Kristus bangkit kembali dari kubur-Nya. Keajaiban yang tak ada bandingan ini sudah dinubuatkan dan digenapi pada lembaran-lembaran Alkitab. Lebih lanjut, apa yang dikatakan Alkitab tentang kebangkitan Kristus merupakan fakta yang paling otentik dalam sejarah.
 
• Alkitab menceritakan tentang pribadi dan pekerjaan Kristus dalam tipe. Sebuah tipe merupakan suatu contoh, suatu gambaran, dan suatu pola. Berulang kali pribadi Kristus, sifat-Nya, kecakapan-Nya diperlihatkan dalam bentuk tipe. Banyak orang dalam Alkitab merupakan tipe dari Kristus. Misalnya, Adam (Roma 5:12-21) adalah tipe dari Kristus dan juga merupakan Bapak dari segala bangsa. Adam merupakan pemimpin bangsa yang lama, sedangkan Kristus adalah pemimpin dari bangsa yang baru.
 
• Ishak (Kejadian 22) dilukiskan sebagai tipe dari Kristus dan memperlihatkan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang telah menebus dosa umat manusia. Daud (II Samuel 7:12-17) ialah tipe yang menekankan pada damai sejahtera yang akan menjadi tanda dari pemerintahan Kristus.
 
• Obyek-obyek dalam Alkitab juga merupakan tipe-tipe. Perahu Nuh adalah suatu bayangan yang lengkap mengenai keselamatan yang kita dapatkan di dalam Kristus. Kemah Suci, tempat beribadah bangsa Israel di padang gurun, hampir merupakan tipe yang sempurna. Juga manna, pukulan pada batu karang, ular tembaga, dan masih banyak lagi. Tidak ada tipe yang lebih jelas yang ditemukan selain daripada Anak Domba Paskah. Semua ini menambah keajaiban tentang Yesus Kristus.
 
• Penyelidikan lain yang menarik adalah mengenai nama-nama yang terdapat dalam Alkitab tentang Kristus. Lebih dari 400 macam nama dan sebutan yang berbeda itu yang diberikan bagi Kristus oleh para penulis yang berbeda-beda. Ia adalah Anak Allah dan Anak Manusia. Ia adalah Roti Hidup dan Air Hidup. Ia bukan hanya Bintang Timur yang terang benderang, tetapi Ia juga Matahari Kebenaran. Ia juga adalah Anak Domba Allah dan Gembala yang Baik. Nabi Salomo (I Raja-Raja 10:23,24) melukiskan Dia seperti Bunga Bakung di Lembah dan Bunga Mawar dari Sharon. Kekuatan-Nya diperlihatkan sementara Ia dipanggil sebagai Batu Karang sepanjang abad dan Batu Penjuru.
 
• Bukankah Anda dapat melihat bahwa Alkitab adalah Kitab yang tak ada bandingannya karena Kristus adalah Pribadi yang tak ada bandingannya. Ia adalah pemenuhannya, pusatnya. Alkitab menceritakan segala sesuatu tentang diri-Nya. Ia merupakan Nyawa dari Kitab itu. Dan Kitab itu merupakan kisah-Nya.
 
Suatu Berita Pribadi
 
• Jika Anda bukan seorang Kristen . . . bacalah halaman terakhir ini dengan teliti.
 
• Tidaklah cukup bahwa Anda telah diyakinkan bahwa Alkitab adalah firman Allah. Anda tidak boleh berhenti di sini. Ingatlah, Alkitab merupakan firman Allah bagi Anda pribadi. Alkitab mempunyai berita baik yang sangat penting bagi Anda.
 
• Anda tahu, semua orang pada dasarnya adalah manusia yang berdosa (Roma 3:10-12). Mereka sesat, dan berada di bawah hukuman Allah yang adil. Termasuk Anda juga. Selain itu, upah dosa ialah maut (Roma 6:23), dan maut ini adalah kematian yang kekal.
 
• Tetapi kemudian, ada kabar baik bagi orang-orang berdosa. Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa (I Timotius 1:15). Ketika Ia disalibkan di Golgota, Ia menanggung segala hukuman itu demi penebusan dosa-dosa kita. Orang berdosa tidak perlu mati (Roma 5:8), jika ia mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.
 
• Bagaimana Anda dapat mengetahui kesukaan yang terdapat dalam keselamatan? Inilah kabar yang terbesar. Tidak ada yang perlu dibayar, tak ada yang perlu dilakukan. Anda dapat menerima keselamatan yang tak ternilai harganya dan tiada taranya ini sebagai pemberian Allah yang cuma-cuma (Efesus 2:8) . . . sekarang ini juga.
 
• Jika Anda mau menerimanya, berlututlah, pandanglah wajah Allah dan katakanlah kepada-Nya bahwa Anda adalah seorang manusia berdosa yang tidak berharga dan tidak berguna yang menuju kepada kebinasaan. Kemudian katakanlah kepada-Nya bahwa Anda sekarang mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi Anda. Katakanlah kepada-Nya bahwa Anda percaya bahwa Kristus adalah Anak Allah, Juruselamat Dunia, dan Juruselamat Anda sendiri.
 
• Jika Anda mau melakukan semua ini dengan sungguh-sungguh, berdasarkan kuasa firman Allah yang tak pernah berubah itu, maka Anda akan diselamatkan (Yohanes 1:12; 3:16; 5:24). Kemudian ikutilah segala perintah Allah. Serahkanlah diri Anda untuk di­ baptis (Kisah para Rasul 2:41), bergabunglah dengan sebuah gereja (Kisah para Rasul 2:47) yang memuliakan Kristus, hiduplah setiap hari untuk-Nya (Roma 12:1), dan bawalah orang lain supaya datang kepada Dia (Markus 16:15). Dengan demikian kehidupan Anda akan penuh dengan sukacita yang tiada taranya dan penuh dengan kemuliaan!

Jesus